Green Pramuka City | Situs Resmi Apartemen Green Pramuka
blog detail
    back | blog detail
image description

Green Pramuka City Ditargetkan Rampung 5-6 Tahun

Bisnis.com,JAKARTA--PT Duta Paramindo Sejahtera (DPS) selaku developer apartemen Green Pramuka City menargetkan pembangunan 17 tower rampung dalam 5 - 6 tahun ke depan.

Manajer Pemasaran Green Pramuka City Andreas C.Y. menuturkan pembangunan tower 1 - 4 bertajuk Faggio, Pino, Chrysant, dan Bougenville sudah rampung sejak 2014. Seluruh unit sudah terserap pasar, dan saat ini dalam proses serah terima.

“Komposisi pembeli 80% pemakai, dan sisanya investor,” ,” ujar Andreas kepada Bisnis di sela acara temu media, Kamis (23/4/2015).

Tahun ini perusahaan menargetkan penyelesaian pembangunan tower 5 - 8 yang bernama Orchid, Penelope, Scarlet, dan Nerine. Proses serah terima akan dilakukan sepanjang medio 2016.

Menurutnya tower 5 - 7 sudah terserap pasar sekitar 95%. Sedangkan tower 8 baru terjual 30% sejak diluncurkan pada awal 2015. Pada Agustus perusahaan akan meluncurkan tower 9.

“Kami menargetkan tahun ini perusahaan mengalami peningkatan pendapatan 35%,” tutur Andreas. Namun, dia enggan menyebutkan berapa angka pendapatan sampai saat ini.

Setiap tower, lanjutnya, terdiri dari 750 - 1000 unit kamar. Ada dua tipe yang ditawarkan, yakni studio dengan luasan 21 m2 dan dua kamar tidur dengan luasan 33 m2. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp550 juta per unit. Padahal, saat pertama diluncurkan pada 2010, Green Pramuka City membuka harga di bawah Rp200 juta per unit. Potensi investasi sewa untuk tipe 2 kamar tidur mencapai Rp40 juta - Rp45 juta per tahun.

Dari tower 1 - 4, penghuni apartemen berjumlah sekitar 7.000 KK. Bila seluruh tower rampung, diperkirakan penghuni bertambah menjadi 13.500 KK atau sekitar 27.000 jiwa.

“Jumlah sebesar ini tetunya target pasar yang menggiurkan bagi para pengusaha. Kami pun melengkapi kawasan dengan area penunjang bisnis, seperti kantor cabang perbankan, kafe dan restoran, daily store, dan pusat medis,” terangnya.

Manajer Penjualan Green Pramuka City Joko Sumariyanto menambahkan kawasan yang berada di titik pertemuan Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur ini memiliki lahan seluas 12,9 hektar. Sekitar 80% atau 10,3 hektar diperuntukkan bagi pembangunan jalan, taman, drainase, dan berbagai fasilitas umum lainnnya. Sedangkan 20% untuk pengembangan tower.

“Lahan ini merupakan milik PT Angkasa Pura I. Sesuai dengan program pemerintah mengurangi angka backlog (defisit hunian), kami menyediakan kebutuhan papan dengan lahan BUMN yang menyasar segmen menengah-bawah,” tuturnya.

Langkah ini dilakukan karena persentase backlog segmen menengah-bawah sekitar 60%. Perusahaan, sambungnya, juga berkomitmen mendukung program pemerintah DKI Jakarta dalam menyediakan hunian vertikal yang layak dengan harga terjangkau.  

Pada 2014, Green Pramuka City pun menyabet penghargaan dari Pemprov DKI yakni Konsep Rusunami Terpadu dan Terbaik.

Menurut Andreas, sejak 2011 Duta Paramindo Sejahtera aktif melakukan aksi tanggung jawab sosial dengan memberikan beasiswa bagi 500 murid singkat SD sampai dengan SMA di sekitar Green Pramuka City.

Pada hari ini, Kamis (23/4) perusahaan memperluas kegiatannya dengan menggandeng Smile Train Indonesia, yakni organisasi di bawah WHO yang membantu penderita bibir sumbing.

Program Manager Smile Train Indonesia Deasy Larasati menyebutkan banyak penderita bibir sumbing yang terkendala biaya dan informasi. Oleh karena itu, kerjasama ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak penderita di seluruh Indonesia.

“Semua pengobatan yang kami lakukan gratis, tetapi masih banyak yang belum tahu. Adanya kerjasama dengan Green Pramuka dan rekan-rekan media diharapkan dapat membuat informasi ini semakin meluas,” tuturnya.

 

Green Pramuka City Ditargetkan Rampung 5-6 Tahun